Senin, 28 Mei 2012

Tragedi Bi'ir Ma'unah


Ketika tiba di Najd, tepatnya di Bi’ir Ma’unah, ke-70 muslim itu berhenti. Daerah itu terletak di anatara wilayah Bani Amir dan Bani Sulaim. Al Mundzir mengutus Haram bin Milhan menemui Amr bin Ath Thufail, pemimpin Bani Sulaim. Haram ditugasi menyampaikan surat Rasulullah SAW kepada pemimpin – pemimpin Najd. Namun, Amir Ath Thufail sama sekali tidak membaca surat Rasulullah SAW itu. Ia bahkan memerintahkan agar Haram bin Milhan dibunuh.
          Setelah itu, Amir meminta bantuan Bani Amir untuk membunuhi kaum muslimin yang lain. Bani Amir menolak karena mereka adalah suku Abu Bara. Mereka tidak ingin melanggar perlindungan yang diberikan pemimpin mereka sendiri. Amir bin Ath Thufail cepat berpaling ke suku – suku Najd yang lain. Beberapa suku menyatakan dukungan atas pengkhianatan Amir. Dengan cepat, mereka berkumpul dan berangkat mengepung sahabat – sahabat Rasulullah SAW di Bi’ir Ma’unah.
          Mulai curiga karena Haram bin Malihan tidak juga kembali, kam Muslimin di Bi’ir Ma’unah mulai meningkatkan kewaspadaan. Namun, segala tindakan untuk menarik diri dari tempat itu terlambat karena dari segala penjuru prajurit Najd mulai mengepung. Segera saja kaum Muslimin mencabut pedang dan siap bertarung. Pertempuran tidak seimbang segera pecah. Para da’I itu bertempur mati – matian tanpa sedikit pun niat untuk menyerah. Al Mundzir yang saat itu tangah menegok ternak yang menjadi perbekalan mereka, berlari dan terjun ke pertempuran. Hamper seluruh sahabat Rasulullah SAW di Bi’ir Ma’unah gugur, kecuali dua orang.
          Ka’ab bin Zaid disangka telah mati. Namun, begitu pasukan Najd pulang, Ka’ab bangun dan pulang ke Madinah dengan tubuh dipenuhi luka. Satu orang lagi bernama Amr bin Umayyah. Di tengah perjalanan pulang ke Madinah, Amr bin Umayyah bertemu dua orang yang mencurigakan. Dikiranya, kedua orang itu termasuk pasukan yang menyergap dan membunuh para sahabatnya. Pada tengah malam, Amr menyerang dan berhasil membunuh kedua orang itu.
          Sampai di Madinah, Amr melaporkan semuanya termasuk dua orang yang ia bunuh. Namun, kedua orang itu ternyata bukanlah musuh. Mereka justru termasuk suku Bani Amir yang telah terikat perjanjian Jiwar (Bertetangga baik) dengan kaum Muslimin.

0 komentar:

Green Ice Cream Bar